Skip to main content

Percikan Air Rindu Laut

Pada 20 Oktober 1998, tepatnya di kota Patriot lahirlah seorang anak laki-laki dari keluarga sederhana yang penuh kasih sayang. Anak laki-laki itu adalah saya, Muhammad Ammar Syuhada dengan panggilan Syuhada. Saya adalah anak sulung yang mempunyai dua adik laki-laki dan satu adik perempuan. Kami dibesarkan dari akulturasi kebudayaan Sumatera Barat dan Sunda sehingga menuntut kami untuk bersikap tegas dan lembut. Nilai-nilai agama, disiplin dan kesederhanaan ditanamkan oleh kedua orang tua saya dalam mendidik anak-anak mereka.

Saya memulai pendidikan sekolah di SD Al-Munir Tambun Utara kemudian melanjutkan ke SMPN 7 Tambun Selatan. Dunia perantauan dimulai saat saya melanjutkan jenjang sekolah menengah atas di MA Al-Haitsam Bogor, kemudian diberikan kesempatan saat ini untuk melanjutkan studi pada kampus terbaik ke-3 di Indonesia yaitu Institut Pertanian Bogor dengan Mayor Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap lewat jalur SBMPTN. Alhamdulillaah saya diberikan kelebihan oleh Allah dalam pemahaman belajar hingga dalam sejarah sekolah,  sering mendapat 5 besar dalam kelas hingga puncaknya menjadi nomor 1 pada kelas 1 dan 3 MA.

Sebagai anak sulung, saya menjadi pemegang tanggung jawab keluarga setelah orang tua, dengan latar belakang pendidikan orang tua yang cukup, saya diberikan kepercayaan oleh orang tua untuk mengurus pendidikan adik-adik saya. Saya mencari sekolah yang memiliki banyak output untuk adik-adik saya, memasukkan adik-adik saya ke pesantren yang ada sekolah menengahnya agar mereka mendapat ilmu agama yang baik serta ilmu-ilmu umum. Saya memberikan bimbingan belajar dan motivasi serta membuat strategi yang baik hingga saya berhasil memasukkan adik perempuan saya ke IPB lewat jalur SNMPTN yang hanya dia satu-satunya siswa yang lulus SNMPTN dan mendapat kampus terbaik di Indonesia.

Kesadaran saya terhadap lingkungan dan masyarakat mulai tumbuh ketika masa sma. Saya dipercaya oleh pengurus osis sekolah menjadi ketua divisi bidang kebersihan, kesehatan dan perkebunan. Saya membuat proyek berkebun buah dan sayur seperti caisim, antanan/pegagan, tomat, cabai dan terung di sekolah dan berhasil dengan tiga kali panen sebelum lahannya berganti menjadi bangunan. Kemudian membuat proyek bersih-bersih toilet dengan menyediakan tempat sampah hasil kreatifitas siswa-siswi dari barang bekas seperti bekas botol air mineral pada setiap toiletnya. Saya juga mengetik ulang modul belajar Bahasa Arab yang sudah lama dan tidak terlihat jelas tulisannya agar dapat membantu proses belajar mengajar Bahasa Arab disekolah.

Aktifitas lain yang pernah saya lakukan pada masa sma adalah sebagai kakak instruktur Bahasa Arab, setiap senin s/d kamis sore memberikan pelajaran dan pemahaman tentang Bahasa Arab kepada adik-adik kelas. Saya juga menjadi tutor matematika, kimia dan fisika untuk teman dan adik kelas. Selain membuat proyek kebersihan toilet, saya juga membuat  proyek pemanfaatan sampah-sampah organik seperti dedaunan dan sisa makanan yang di olah menjadi pupuk organik melalui proses fermentasi dengan bantuan bakteri pengurai dan molase. Hasilnya dapat dimanfaatkan langsung untuk penambahan nutrisi kebun sayur dan buah.

Masuk kampus IPB membuat saya semakin sadar pentingnnya keberadaan saya di masyarakat. Maka dari itu saya mulai belajar untuk memahami karakteristik masyarakat khususnya terhadap anak-anak dengan masuk dan aktif kedalam komunitas Sanggar Juara (komunitas yang bergerak dalam pendidikan karakter anak-anak). Komunitas ini membina anak-anak desa ­­Cikarawang, Kec. Dramaga, Bogor. Lalu saya membuat komunitas baru yang bergerak dibidang pemberdayaan anak-anak di masjid Al-Wustha Jl. Babakan Tengah desa lingkar kampus IPB melalui kegiatan belajar mengajar membaca al-Qur’an serta pengetahuan umum tentang islam dan pertanian. Nama komunitasnya adalah RTP (Rumah Tahfidz Pertanian) Ulul Abshor yang harapannya bisa lebih berkembang dan memiliki tempat sendiri alias memiliki rumah tahfidz pertanian sungguhan.


Kontribusi saya untuk warga kampus adalah aktif sebagai instruktur Bahasa Arab dan Tahsin di LPQ Al-Hurriyyah dengan mahasiswa IPB sebagai pesertanya. Aktif di berbagai organisasi seperti pengurus masjid Al-Hurriyyah, ketua divisi HRD di FKMC, ketua divisi TQD di KPM IPB, anggota divisi Tahfidz di LPQ Al-Hurriyyah yang setiap kegiatannya lebih kepada pemberdayaan masyarakat kampus khususnya dan lingkar kampus umumnya. Saya berharap jika saya diberikan kepercayaan untuk menerima manfaat dari Beasiswa Baituzzakah Pertamina, saya dapat mengembangkan potensi diri saya seperti public speaking, memulai usaha ternak ikan lele, meningkatkan kemampuan desain, meluaskan relasi, bekerja sama dengan komunitas yang sejalan agar dapat meluaskan kebermanfaatan untuk lingkungan sekitar dan Indonesia. Aamiin.

Comments